Boleh percaya boleh tidak 🙏🏻🤔😎
Mereka ( Tenaga Medis) cuma korban penipuan , semua ini settingan, bohongan. Virus Covid19 beneran ada, dan seperti flu lainnya, tapi lebih ringan, namun mudah Menular karena sudah di tambahi asam amino 4x lipat
Ada 1000 orang lebih sembuh, tapi ndak dikasih tau bagaimana cara sembuhnya, padahal sakitnya cuma seputar Tenggorokan dan batuk
Kalau sampai bocor cara sembuhnya, ndak ngeri lagi,, kacau rencana mereka,, masyakarat akan melawan !
Saat Bu Siti Supari melawan, WHO "keok", negara lain acungi jempol, sehingga negara lain tidak ikut kena wabah buatan ini. wabah settingan dengan code Flu Burung ndak jadi menyerang Indonesia
Dokter Terawan hari ini sudah "bisa dikendalikan", jangan sampai melawan seperti dokter Siti mantan Menkes yg dikriminalisasi itu. knp kok bisa dikriminalisasi ? iya lah, berani lawan WHO. lho kok WHO ? emg WHO didirikan tanpa tujuan ? salah satunya ya jualan vaksin, tapi skala dunia, coba brp trilyun putaran uangnya.Makanya WHO bikin aturan klo ada wabah wajib setor sampel ke dia biar bisa bikin vaksin nya, dan itu ditentang waktu itu sama Siti F, dan akhirnya tau sendiri kan Siti maauk penjara dari kasus "pesanan". Pesanan siapa ? tentunya pihak2 yg merasa dihalangi bisnisnya
https://news.detik.com/read/2020/05/22/162233/5025000/10/5-fakta-siti-fadilah-yang-blak-blakan-soal-konspirasi-dan-corona
Semua ini masalah segelintir orang yang pengen kaya dan mau usianya 1000 thn lagi. Tuhan sudah sebutkan orang orang ini paling tamak terhadap harta dunia
Dokter dan tenaga medis hanya korban karena tidak bisa menolak siapapun pasien nya
Seharusnya masyarakat yang dikasih tau agar jangan kerumah sakit selain sakit jantung, stroke, diabetes akut dan penyakit mematikan lainnya
Covid19 ini cuma sakit flu biasa, kami sekeluarga sudah kena, memang menyebalkan sakit nya, ringan tapi lama efeknya
Karyawan saya sudah positif malah tertular saya, dirawat diisolasi di unair lalu dipindah ke phc, pengobatannya sampai sembuh hanya dikasih vitamin c & e, dikasih makan buah 2 buah pagi, 2 buah sore, banyak istirahat dan pereda nyeri kalau ada sakit tenggorokan, dan di uap jika sesak nafas
14 Hari begitu terus sampai bosan, sampai sembuh fit
Bayangkan kalau cara penyembuhan ini bocor ke masyakarat, gagal lagi orang Yahudi memplokoto umat se-dunia
Ayoo kawan kawan, saat ini bukan masalah hidup mati, ini bukan wabah, ini masalah ekonomi kita yg diinjak injak
Menurut saya cara pengobatan Covid19 :
Pertama kita harus tau bahwa batuk bukan penyakit utama, demam bukan penyakit utama, tapi reaksi tubuh terhadap perlawanan infeksi atau lainnya, termasuk sakit tenggorokan
Kalau kita beli obat flu, isinya adalah pereda nyeri tenggorokan, pereda batuk kering, pereda demam, ada pengencer dahak juga kadang kadang
Dari sini kita belajar, untuk penyembuhan flu diobati sesuai dengan gejala sakitnya apa. Katakanlah COVID19 gejala sakitnya adalah radang tenggorokan, batuk kering, demam, sesak nafas
Maka pengobatan nya :
1. Istirahat Total (ini wajib apapun jenis sakit flu nya, karena virus dilawan oleh antibodi). Bener-bener istirahat sampai fit, bukan sampai badan terasa enakan. Harus sampai fit, bisa 7 hari istirahat nya
2. Supplay vitamin dengan dosis double, kalau saya biasanya kena flu minum farmaton vit 2x sehari, ester C 1000mg 2x sekali, Madu 5 Sendok, Habbats Cair 5 Kapsul, Zaitun 3 Sendok
3. Jika sesak nafas (karena semua jenis flu yang menyerang manusia memang tidak menyebabkan sesak nafas, apalagi untuk orang yang punya asma seperti saya, flu pasti barengannya sesak nafas). Jadi ndak usah heran kala covid19 katanya bikin sesak nafas, karena semua flu memang begitu broo.
Nah lanjut lagi, kalau sudah sesak nafas, pengobatannya yang mujarab adalah pakai alat uap nebulizer + Ventolin cair + cairan infus (dilakukan sendiri dirumah, sangat mudah dan tidak berbahaya). Diuap sehari 3x sampai hilang sejak nafasnya, biasanya 1-3 hari Hilang sesaknya seiring dengan semakin membakar kondisi tubuh
3. Jika batuk ada dahaknya, dengan Diuap ikutan sembuh batuknya, masalahnya dahak akan keluar banyak dan pasti membuat iritasi tenggorokan, sehingga membuat sakit tenggorokan
4. Sakit tenggorokan diobati dengan Metylpredynoasolon dan pereda nyeri nya asame fenamat, biasanya 1 sampai 3x minum sudah sembuh
5. Kalau demam Tinggal diturunkan dengan paracetamol (perlu diingat demam disini berhubungan dengan infeksi, biasanya infeksi di tenggorokan atau radang tenggorokan). Kalau ndak ada radang tenggorokan parah, biasanya ndak demam
6. Hindari makan buah yang bergetah seperti melon 🍈, nanas, semangka. Jeruk bagus.
7. Selama pengobatan ini, istirahat total dgn mengisolasi diri. Ndak usah mikir kerjaan, ndak usah mikir lain lain (ini yang buat sembuhnya cepat banget)
Coba dipelajari cara penyembuhan diatas, apakah perlu kalian kerumah sakit kalau cuma sakit flu?
Gak kasihan kah dengan para dokter, tenaga medis dan pasien sakit berat lainnya?
Akhirnya pasien sakit berat terpaksa mati karna tidak tertangani, dan kurang ajarnya lagi semua pasien penyakit berat yang mati semuanya dibilang karena covid19, agar masyarakat semakin takut.
Semua Sakit flu nama virusnya Korona, ndak percaya? Cek di WHO cek di jurnal kedokteran, cek di website CDC
Jadi, ayoolaaah , jadilah warga negara yang cerdas. Jadilah pemikir yang kritis.
Sakit flu yang heboh disebut flu Spanyol, senjata biologi pertama Amerika dalam perang dunia pertama. Tujuannya adalah membuat The FED jadi pengendali uang diseluruh dunia dgn pinjaman nya
Hari ini Dibuat lagi COVID19, Tujuannya juga sama, perkara utang piutang juga yg menjebak
tenaga medis mati, dokter mati. Dibilang karena covid19.
Kita yang pernah sakit flu, coba bayangkan, ndak ada waktu istirahat, pasien yang takut mati ini (baca kena flu takut mati) terus berdatangan kerumah sakit. Sementara dokter dan tenaga medis tetap harus kerja dengan baju Apd, berat, sesek, capek, lelah, ndak ada waktu istirahat dan ndak boleh nolak pasien selama Ruangan masih ada
Terus mau gak mati? Terus dibilang katanya karena covid19?
Ayolah kita berpikir waras.
Ibarat ini perang, sudah fahamkah kita siapa musuh yang kita hadapi sesungguhnya?
Bagaimana cara pengobatannya?
Bagaimana cara pencegahannya?
Jangan asal menerima berita dari corong pemerintah, corong Yahudi, Sosmed
Contoh Nyata, Real Didepan Mata.
Kasus Perawat Ari, Meninggal 2 Hari Lalu. Berita menyebar keseluruh Indonesia bahkan mungkin dunia. Perawat mati bersama bayinya karena covid19
Semuanya langsung nyebarkan beritanya, padahal itu semua hoax
Kepala RS AL diwawancarai Tribune Surabaya.
Ditanya dirawat berapa hari sampai mati?
dijawab : Ari datang sudah dalam kondisi kritis (Apakah karena pendarahan, ataukah kelelahan +hamil muda), mereka dan kita pun tidak tau. Video yang kita lihat didorong beberapa orang pakai apd, itu baru mau masuk RS, belum ada perawatan apapun, baru mau masuk RS, didepan Lift sudah meninggal Ari nya
Ditanya lagi, apakah positif covid19?
Jawab : belum tau, baru diperiksa tadi setelah meninggal, dan hasilnya baru akan keluar paling cepat 7 hari kedepan
Coba lihat, ini nyata didepan mata, beritanya kita harus cari sendiri. Masih hangat
Kita ndak tau Ari punya penyakit sesak nafas kah sebelumnya atau sakit lainnya atau punya keluhan kehamilan yang berat, semua masih tanda tanya (tapi malah di vonis langsung covid19)
Yang namanya lagi hamil, bawaannya lemes, mual muntah, lelah, tekanan darah turun, emosi labil. Dan kebanyakan wanita hamil begitu.
Nah ini ada wanita hamil 4 Bulan, kerja tanpa istirahat dengan APD lengkap.. gmn ga capek coba
yg jelas dampak corona ini sebenernya bukan di kesehatan tapi EKONOMI ! coba berapa juta org kehilangan pekerjaan ? disuruh dirumah klo org kaya ga masalah, lha negri 62 kebanyakan menengah kebawah, kerja hari ini buat makan hari ini. Terus tujuan besarnya ? ekonomi nasional lumpuh, pasca corona perlu pemulihan tapi duit ga ada, solusi nya ? pinjam bank dunia alias UTANG LAGI, yg untung siapa ? yg buntung siapa ?
Semoga kita mau berpikir lebih kritis dan selalu memohon perlindungan kepada Tuhan dari musuh musuh yang mencoba menghancurkan perekonomian dan sendi sendi kehidupan lain nya...
-copas sebelah
No comments:
Post a Comment